106 Tahun Masih Menari, Kisah Niang Soli Penari Legong Legendaris

Article cover

Senin, 06 Oktober 2025, 16:13

Penulis : Minvest

Gianyar, Bali – Sosok Gusti Ayu Soli, atau akrab disapa Niang Soli, menjadi sorotan publik setelah potretnya diabadikan oleh fotografer asal India, Tania Chatterjee. Bukan tanpa alasan, di usianya yang sudah menginjak 106 tahun, Niang Soli masih hafal setiap gerakan Legong, tarian klasik Bali yang penuh detail dan makna.

Niang Soli dikenal sebagai salah satu penari Legong tertua yang masih hidup di Bali. Lahir di Gianyar pada masa kolonial, ia tumbuh besar dengan kesenian tradisi sebagai napas kehidupan. Legong bukan hanya tarian baginya, melainkan bagian dari jiwa dan identitas yang ia jaga hingga kini.

Dalam wawancara bersama Chatterjee, Niang Soli menyampaikan bahwa setiap gerakan Legong bukan sekadar estetika, tetapi juga doa dan persembahan. "Legong adalah hidup saya. Selama saya bisa bergerak, saya akan terus menari," ucapnya dengan penuh keyakinan.

Meski fisiknya sudah rapuh, daya ingat dan kecintaannya pada seni tetap kuat. Banyak generasi muda Bali yang menganggap Niang Soli sebagai simbol ketekunan dan dedikasi dalam melestarikan budaya. Kehadirannya menjadi pengingat bahwa warisan budaya tak lekang dimakan waktu jika dijaga dengan sepenuh hati.

Potret Niang Soli yang viral di media sosial juga memicu diskusi tentang pentingnya dokumentasi dan pelestarian budaya tradisional. Banyak pihak berharap pemerintah maupun komunitas seni dapat terus mendukung upaya menjaga Legong dan kesenian Bali lainnya agar tetap lestari di tengah gempuran modernisasi.

Kisah Niang Soli membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya. Di balik setiap senyumnya, tersimpan sejarah panjang seni tari Bali yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Berita Terbaru
Berikan Rating
Masukkan Komentar